
Sering kali kita menilai kualitas buah dari rasanya. Buah yang lebih manis biasanya dianggap lebih berkualitas dan lebih bergizi.
Padahal, pedoman seperti ini sebetulnya tak bisa diterapkan pada kebanyakan buah, terutama pada anggur.
Seperti yang kita tahu, di pasaran tersedia berbagai jenis anggur. Dari yang rasanya manis sekali, sampai yang cenderung asam.
Baik anggur manis maupun yang agak asam, sebenarnya sama-sama memberi nutrisi yang baik.
Rasa manis pada anggur hanya menunjukkan bahwa buah ini mengandung banyak gula.
Sebagaimana buah kebanyakan, daging buah anggur mengandung vitamin C, vitamin B, dan mineral penting seperti kalium.
Namun, karena harganya relatif mahal, anggur bukan sumber vitamin yang paling diandalkan.
Masih banyak buah-buahan lain yang kaya akan vitamin dan jauh lebih murah harganya.
Mengandung Polifenol Khas
Meski demikian, anggur memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya, bagian kulit dan bijinya yang banyak mengandung zat polifenol khas.
Zat ini tidak terdapat pada kebanyakan buah. Jika dikonsumsi secara rutin, polifenol ini berkhasiat menjaga kesehatan pembuluh darah.
Efeknya, bisa mencegah penyakit hipertensi, jantung koroner, hingga stroke.
Oleh karena polifenol ini banyak terdapat di bagian kulit dan bijinya, sebaiknya kita makan anggur secara utuh.
Kulit dan bijinya tak perlu dibuang walaupun rasanya agak sepat atau bahkan pahit, seperti pada anggur bali yang warnanya hitam dan daging buahnya asam.
Tak hanya mengandung polifenol, biji anggur juga mengandung banyak lemak baik dan vitamin E.
Kandungan lemak baik di dalam anggur cukup banyak, sehingga biji anggur sisa pembuatan wine biasanya diolah kembali menjadi minyak biji anggur.
Selain itu, anggur yang berwarna gelap, baik itu merah, ungu, biru, atau hitam, juga banyak mengandung zat antioksidan, salah satunya antosianin.
Lagi-lagi, zat gizi ini lebih banyak terdapat pada kulitnya, bukan pada daging buahnya.
Menjaga Kesehatan Jantung
Semua fakta ini adalah bukti bahwa gizi anggur tak cuma terdapat pada bagian daging buahnya. Apalagi kulit dan bijinya juga banyak mengandung serat.
Kandungan gizi dari kulit dan biji anggur inilah yang membuat wine memiliki khasiat dalam menjaga kesehatan jantung.
Sebagian nutrisi ini juga masih bisa kita dapatkan di dalam anggur kering (kismis).
Itu sebabnya kismis lebih disarankan menjadi camilan daripada camilan berbahan tepung terigu dan gula.
Tetapi ini tidak berarti bahwa wine atau kismis adalah pengganti buah anggur segar, ya.
Bagaimanapun, buah anggur segar tetap memberi lebih banyak gizi.
Kismis mengandung gula lebih tinggi daripada buah anggur segar, begitu juga dengan wine yang mengandung alkohol dan konsumsinya harus sangat dibatasi.
Kandungan air dan gula di dalam daging buahnya membuat anggur mudah mengalami fermentasi, terutama jika kulitnya sudah tidak utuh.
Agar tidak cepat layu atau mengalami fermentasi, anggur sebaiknya disimpan di dalam kulkas dalam keadaan terbungkus plastik berventilasi.
Agar kesegarannya bertahan lebih lama, anggur sebaiknya tidak dipereteli dari tangkainya pada saat akan disimpan.