
Penampilan buah kiwi cukup unik karena memiliki semacam bulu-bulu halus pada permukaan kulitnya.
Kendati mudah didapatkan di kedai-kedai buah maupun supermarket di Indonesia, namun kiwi bukanlah buah lokal asli Tanah Air. Kiwi banyak diimpor dari Selandia Baru, Australia, bahkan Tiongkok.
Kiwi memiliki rasa dominan asam segar dengan sedikit rasa manis. Tak heran bila salah satu keunggulan buah kiwi adalah kandungan vitamin C-nya.
Satu buah kiwi, yang beratnya sekitar 100-an mg, rata-rata mengandung vitamin C sebanyak 70 mg. Itu artinya, satu buah kiwi sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin C kita, yang hanya membutuhkan sekitar 60 mg.
Vitamin C dibutuhkan untuk berbagai fungsi penting dalam tubuh, di antaranya menjaga daya tahan tubuh serta keremajaan sel-sel tubuh.
MEMBANTU RINGANKAN GEJALA ASMA PADA ANAK
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Thorax, mengonsumsi secara teratur buah kiwi bisa meningkatkan daya tahan tubuh pada anak-anak yang mengidap asma.
Dengan mengonsumsi kiwi setiap hari, anak-anak penderita asma ini menunjukkan penurunan gejala asma, seperti sesak napas.
Menurut penelitian lain yang dimuat pada jurnal Archives of Ophthalmology, mengonsumsi buah kiwi secara teratur juga dapat menjaga kesehatan makula.
Apa itu makula? Yakni bagian dari retina mata. Jika bagian ini rusak, pandangan mata bisa menjadi kabur.
Artinya, konsumsi buah kiwi juga dapat memberi manfaat untuk menjaga kesehatan mata, seperti vitamin A.
Tak hanya bagian daging buahnya saja, lo, yang bermanfaat. Bagian kulit buahnya pun banyak mengandung polifenol.
Zat ini merupakan bahan alami yang terkandung di dalam kulit buah kiwi, yang salah satu manfaatnya adalah menurunkan kadar lemak darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Tak hanya itu saja, buah kiwi juga mengandung enzim alami aktinidin. Enzim ini dapat membantu tubuh dalam mencerna protein pada daging atau susu.
Dengan khasiatnya ini, buah kiwi tentu menjadi sangat cocok dinikmati setelah mengonsumsi daging atau minum susu.
KIWI DAPAT MENYEBABKAN ALERGI
Akan tetapi, sayangnya, enzim aktinidin ini memiliki kekurangan. Pada sebagian kecil orang, enzim ini justru bisa menyebabkan alergi.
Jadi, setelah buah kiwi diiris, enzim ini akan berubah menjadi aktif.
Jika irisan buahnya dibiarkan terlalu lama, enzim ini akan menguraikan sebagian komponen yang ada di dalam irisan buah tersebut.
Karena itu, sangat disarankan, irisan buah kiwi sebaiknya langsung dikonsumsi dan jangan dibiarkan selama berjam-jam.
Namun jangan khawatir, buah kiwi masih memiliki banyak kelebihan lainnya.
Bahkan, buah kiwi juga bisa dikonsumsi dalam berbagi bentuk. Misalnya, dimakan langsung dalam keadaan segar, atau dipotong kotak-kotak kecil lalu dicampurkan ke dalam berbagai jenis makanan.
Orang Barat memiliki kebiasaan mengiris-iris buah kiwi lalu dicampur dengan sereal untuk sarapan pagi.
Kiwi bisa juga dinikmati bersama yogurt, susu, salad, puding, tart, hingga aneka masakan berbahan daging, ayam, atau ikan.
Namun ingat, selain memiliki banyak kelebihan, buah kiwi ternyata juga mengandung cukup banyak oksalat.
Zat oksalat tidak akan menimbulkan masalah berarti pada orang yang sehat. Tetapi, pada orang yang sudah menderita batu ginjal, okasalat justru bisa meningkatkan kemungkinan munculnya batu ginjal. Pasalnya, zat ini mudah mengendap menjadi batu bersama kalsium.
TIPS MEMILIH KIWI YANG BAGUS
Untuk memilih buah kiwi yang berkualitas baik, sebenarnya mirip dengan cara memilih buah sawo, lo.
Tekan buahnya secara lembut dengan ibu jari dan telunjuk. Buah kiwi yang bagus biasanya sedikit empuk, tidak terlalu keras, juga tidak terlalu lembek.
Jika dirasa masih terlalu keras, kemungkinan besar buah kiwi masih belum matang.
Ukuran besar dan kecilnya buah tidak berpengaruh terhadap kualitas. Jadi, jangan tergoda dengan ukuran, ya!
Nah, selamat menikmati kesegaran dan khasiat baik buah kiwi hari ini!