Kenapa Banyak Orang Suka Nasi Goreng? Tak Cuma Enak Buat Sarapan atau Makan Malam, Nasi Goreng Juga Bisa Jadi Alat Diplomasi, Lo!


Nasi goreng, makanan favorit semua kalangan, juga kerap dipakai sebagai sarana diplomasi. | Foto: Vecteezy

Nasi goreng adalah salah satu makanan yang sangat disukai banyak orang karena berbagai alasan. Baik dari segi rasa, kemudahan dalam penyajian, hingga daya tarik budayanya.

Lantas, apa saja alasan yang membuat nasi goreng begitu populer dan jadi favorit banyak orang?

6 ALASAN NASI GORENG SELALU JADI FAVORIT

1. Rasa yang Lezat dan Fleksibel

Nasi goreng memiliki rasa gurih umami dan kaya akan bumbu. Variasi rasa ini bahkan bisa disesuaikan dengan selera masing-masing orang, mulai dari pedas, manis, hingga asin.

Penggunaan bumbu kecap, bawang putih, bawang merah, cabai, serta tambahan isi seperti ayam, telur, atau seafood membuatnya kian memikat banyak lidah.

BACA JUGA: Sambal, Si Pedas Penggugah Selera yang Punya Sejarah Panjang Hingga Jadi Identitas Indonesia

2. Sederhana dan Praktis

Proses memasak nasi goreng tergolong cukup sederhana. Bahan-bahannya mudah ditemukan dan dapat dimodifikasi sesuai bahan yang tersedia di rumah.

Hal ini lah yang menjadikan nasi goreng kerap menjadi pilihan praktis untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam.

3. Universal dan Adaptif

Nasi goreng merupakan salah satu jenis kuliner yang sangat mudah diterima oleh berbagai kalangan dan budaya.

Bahkan setiap negara memiliki versi nasi gorengnya sendiri, lo. Seperti nasi goreng ala Tiongkok, nasi goreng kampung ala Indonesia dan Malaysia, atau nasi goreng Thailand.

4. Sentuhan Tradisi dan Budaya

Nasi goreng kerap dianggap sebagai makanan yang merepresentasikan budaya Indonesia.

Dalam konteks diplomasi, nasi goreng pun sering digunakan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

Kehangatan dan cita rasa khas nasi goreng dengan bumbu rempahnya mencerminkan keramahan khas Indonesia.

5. Sarat Kenangan dan Nostalgia

Banyak orang memiliki kenangan pribadi dengan nasi goreng, entah kisah masa kecil, momen makan bersama keluarga, atau menikmatinya di warung tertentu bersama seseorang.

Apalagi kalau nasi goreng yang kerap dinikmati merupakan buatan ibu atau nenek dengan resep warisan keluarga.

Hal yang mengandung momen nostalgia ini tentu menambah daya tarik emosional dari sepiring nasi goreng.

6. Simbol Persatuan

Nasi goreng adalah makanan yang bisa dikatakan lintas kelas sosial.

Entah dijual di warung-warung pinggir jalan, dijajakan oleh pedagang keliling, hingga disajikan di meja-meja restoran mewah, nasi goreng tetap memiliki daya tarik yang sama.

Dengan semua kelebihan ini, tak heran nasi goreng berhasil menjadi makanan favorit sejuta umat, yang tak hanya memanjakan lidah tetapi juga menjembatani budaya dan kenangan.

Nasi goreng Nusantara sangat beragam jenisnya. | Foto: Pexels

SEJARAH PANJANG NASI GORENG DI INDONESIA

Kalau begitu, bagaimana, sih, sebenarnya sejarah munculnya nasi goreng di Indonesia?

Tentu sangat menarik untuk disimak karena melibatkan pengaruh budaya, perjalanan sejarah, dan adaptasi lokal tiap daerahnya.

Berikut adalah gambaran singkat sejarah nasi goreng di Indonesia:

1. Pengaruh dari Tiongkok

Nasi goreng yang kini populer di Indonesia memiliki pengaruh kuat dari kuliner Tiongkok, terutama dari teknik memasak chao fan (炒饭), yang berarti “nasi goreng” dalam bahasa Mandarin.

Di Tiongkok, tradisi memasak dan mengolah kembali nasi yang masih tersisa untuk menghindari pemborosan sangatlah umum dilakukan.

Dengan menambahkan ragam bumbu dan menggorengnya, nasi sisa yang sudah dingin seolah disulap menjadi sajian yang lebih enak dan layak dimakan kembali.

2. Dibawa Imigran Tionghoa ke Indonesia

Para imigran Tiongkok yang datang ke Nusantara sejak era perdagangan maritim, terutama pada zaman Dinasti Ming (abad ke-15), membawa berbagai teknik memasak, termasuk metode menumis dan menggoreng dengan api besar.

Teknik ini kemudian berbaur dengan bahan dan cita rasa lokal, menciptakan variasi nasi goreng khas Nusantara.

Tetapi, ada pula kemungkinan orang-orang Nusantara sendiri sudah terbiasa mengolah nasi sisa dengan cara lebih sederhana sebelum masuknya pengaruh Tiongkok. Misalnya, dengan menghangatkan nasi dan mencampurnya dengan rempah-rempah.

Yang membedakan adalah teknik menggoreng cepat dengan wajan (wok) yang diperkenalkan oleh orang Tiongkok serta penggunaan kecap dan minyak yang lebih banyak.

3. Adaptasi dengan Bumbu Lokal

Nasi goreng di Indonesia mengalami lokalisasi yang kuat dengan tambahan bumbu seperti terasi, cabai, dan kecap manis. Ini sesuatu yang tidak dikenal dalam versi Tiongkok. Bahkan, ada varian khas seperti nasi goreng Jawa yang menggunakan bumbu halus dan tanpa kecap.

Jadi, meskipun nasi goreng di Nusantara mendapatkan pengaruh dari tradisi kuliner Tiongkok, ia berkembang menjadi hidangan yang sangat khas dengan identitas lokal yang kuat.

4. Peran sebagai Makanan Rakyat

Nasi goreng menjadi kian populer di kalangan masyarakat Indonesia karena praktis dibuat dan harga bahan-bahannya pun sangat terjangkau.

Kedua hal itulah yang sering dijadikan cara oleh banyak kalangan untuk memanfaatkan nasi sisa semalam sehingga tak terbuang percuma.

5. Varian Lokal yang Beragam

Oleh karena Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya, nasi goreng pun berkembang menjadi beragam varian dalam penyajiannya.

Misalnya:

Nasi Goreng Kampung

Menggunakan bumbu sederhana dengan tambahan terasi.

Nasi Goreng Jawa

Berbumbu kecap manis dan rempah-rempah khas Jawa.

Nasi Goreng Aceh

Memiliki cita rasa pedas dan lebih kaya rempah.

Nasi Goreng Seafood

Populer di daerah pesisir, dengan tambahan isi hasil laut atau seafood.

6. Simbol Identitas Nasional dan Alat Diplomasi

Di masa yang sudah lebih modern seperti sekarang ini, nasi goreng kian sering dijadikan sebagai simbol budaya kuliner Indonesia.

Dalam acara diplomasi internasional, misalnya, nasi goreng selalu tersaji untuk memperkenalkan cita rasa khas Nusantara.

BACA JUGA: Mengapa Banyak Orang Lebih Betah Ngobrol di Dapur? Menurut Penelitian, Begini Penjelasannya!

Bahkan, nasi goreng menjadi salah satu makanan favorit tokoh-tokoh dunia, seperti mantan Presiden AS Barack Obama, yang pernah menyebutnya sebagai salah satu makanan favoritnya semasa kecil ketika tinggal di Jakarta.

Tak hanya Barack Obama, Presiden Prabowo Subianto pun menggemari nasi goreng. Banyak orang masih mengingat momen ketika Prabowo berkunjung ke kediaman Megawati Soekarnoputri sekian waktu lampau. Ketua Umum PDI Perjuangan itu memasakkan dan menyuguhkan nasi goreng untuk Prabowo.

Selain sebagai penghormatan untuk tamu, nasi goreng itu tentu dimaksudkan sebagai alat diplomasi untuk mencairkan suasana politik yang memang penuh rivalitas. Ya, diplomasi nasi goreng.

Jadi, bisa dikatakan, cita rasa khas nasi goreng Indonesia merupakan hasil perpaduan budaya Tionghoa dan keunikan lokal Nusantara.

Dari makanan sederhana yang semula bertujuan untuk menghindari pemborosan ini, nasi goreng telah berkembang menjadi ikon kuliner Tanah Air yang mendunia.

Nah, apakah Anda juga salah seorang penggemar berat nasi goreng? Apa varian nasi goreng favorit Anda?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *