Bika Ambon, Kok, dari Medan? Begini Kisah Awal Mula Munculnya Bika Ambon, yang Sejarah Pastinya Masih Jadi Misteri


Meskipun bernama bika ambon, kue ini aslinya dari Medan. Sejarahnya pun unik dan ada berbagai versi. | Foto: Vecteezy

Bika ambon selama ini populer sebagai buah tangan atau oleh-oleh kuliner khas dari Medan, Sumatra Utara.

Unik, ya? Karena namanya bika ambon, tetapi asalnya justru bukan dari Maluku, Indonesia Timur, tetapi malah dari Medan, Sumatera Utara.

Kok, bisa?

BACA JUGA: Bagaimana, Sih, Membuat Bika Ambon yang Bersarang Cantik dan Manis Legit dengan Aroma Khas? Yuk, Ikuti 5 Triknya!

Sebenarnya, asal-usul mengapa kue berwarna kuning keemasan dengan tekstur lembut dan berongga-rongga ini diberi nama bika ambon, masih menjadi perdebatan.

Bahkan, ada beberapa versi sejarah mengenai asal mula bika ambon ini, lo.

BERBAGAI VERSI SEJARAH BIKA AMBON
1. Terinspirasi dari Kue Bika atau Bingka Khas Melayu

Beberapa sejarawan kuliner berpendapat, bika ambon bermula dari hasil adaptasi kue bika atau bingka khas Melayu, yang bahan dasarnya menggunakan sagu.

Dalam perkembangannya, masyarakat Medan kemudian mengolahnya dengan menggunakan bahan seperti tepung tapioka dan santan.

Bahkan, agar kuenya mengembang sempurna dan tidak bantat sebagaimana kue bingka aslinya, penambahkan bahan pengembang pun dilakukan.

Dipakailah bahan pengembang alami yang berasal dari air nira atau enau agar cita rasanya berbeda dari kue bingka khas Melayu.

Dengan pengembang alami itu, tekstur kue yang dihasilkan lebih kenyal dan berpori, bersarang, atau berongga, seperti yang kita kenal sekarang ini.

2. Awalnya Dibuat di Jalan Ambon, Medan

Versi sejarah yang paling populer menyebutkan, bika ambon pertama kali dibuat di Kota Medan. Tepatnya, oleh seseorang yang tinggal di sekitar Jalan Ambon, yang berada di kawasan Sei Kera, Kota Medan.

Konon, karena saking banyaknya orang yang membeli kue ini di kawasan Jalan Ambon, namanya pun populer menjadi “Bika Ambon.”

Sayangnya, tidak ada bukti tertulis yang secara pasti mendukung kisah yang satu ini.

3. Bermula di Jalan Amplas Kebon

Versi lain menyebutkan, di masa kolonial Belanda ada sebuah kawasan di Medan yang bernama Amplas.

Kawasan Amplas ini terbagi menjadi dua wilayah yang dibatasi oleh sungai, yakni bagian barat sungai dan timur sungai.

Pada bagian sebelah barat sungai terdapat pabrik pengolahan lateks (karet), sementara di sebelah timur sungai terdapat perumahan buruh serta kebun tembakau dan kakao.

Konon, ada seorang buruh pendatang dari Pulau Jawa yang membuat kue serupa bika (bingka) ini lalu memasarkannya di Medan.

Ternyata, orang-orang Belanda sangat menyukai kue itu.

Peluang ini kemudian dimanfaatkan oleh para pedagang berdarah Tionghoa untuk memasarkan kue tersebut di kawasan itu.

Akhirnya, bisnis kue ini pun semakin berkembang, kemudian populer dengan nama bika ambon.

Penamaan kue ini konon berasal dari nama kue bika (bingka), yang berasal dari kawasan Amplas bagian timur sungai, yang letaknya di dekat kebun atau kebon. Sebutannya, Amplas-Kebon atau disingkat menjadi “Ambon”.

BACA JUGA: Anti-Gagal Membuat Aneka Kue dengan Oven yang Tepat, Begini Tips dan Trik Memilih Oven untuk Para Pemula!

4. Menggambarkan Cita Rasa dan Tekstur Kue

Versi yang satu ini menyebutkan, asal muasal bika ambon diambil dari penggunaan bahasa daerah  setempat untuk menggambarkan rasa dan tekstur kue tradisional ini.

Istilah “ambon” dalam bahasa Medan konon memiliki arti lembut dan enak, sesuai dengan tekstur dan cita rasa kue bika (bingka) yang legit dan lembut.

Inilah yang konon membuat kue bika asal Medan ini lantas disebut dengan nama “bika ambon” karena terasa lembut saat masuk ke mulut.

4. Kaitannya dengan Nama “Ambon”

Meskipun kue ini lekat dengan nama “Ambon”, namun tidak ada bukti otentik bahwa kue ini berasal dari Kota Ambon, Maluku.

Beberapa teori memang ada yang menyebutkan, terdapat pedagang dari Ambon yang ikut memperkenalkan atau menyebarkan kue ini di Medan, tetapi teori ini belum dapat dipastikan kebenarannya.

***

Terlepas dari bagaimana asal-usulnya, satu hal yang wajib diperhatikan, jika berencana menjadikan kue bika ambon sebagai buah tangan, perlu diingat masa konsumsinya, ya!

Pasalnya, bika ambon biasanya dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet, sehingga hanya bisa bertahan selama 3-4 hari saja di suhu ruang.

Nah, begitulah kira-kira berbagai versi sejarah mengenai terciptanya sebutan kue bika ambon yang berasal dari Medan, Sumatera Utara dan bukan dari Ambon, Maluku.

Jadi, meskipun sudah jelas bika ambon adalah kuliner khas Medan, asal-usulnya tetap menjadi misteri hingga kini.

Dan, yang jelas, kue ini telah menjadi bagian dari identitas kuliner Sumatra Utara, terkenal hingga ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *