
Salah satu kuliner khas asal Serang, Banten, yang sangat populer adalah “rabeg”. Apa, sih, rabeg? Unik sekali, ya, namanya.
Rabeg yang merupakan hidangan berbahan utama daging kambing dan dibumbui dengan beragam rempah ini memiliki sejarah yang cukup unik, lo!
Di masa lalu, Sultan Maulana Hasanuddin memimpin wilayah Banten dan sekitarnya. Suatu ketika ia berangkat ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 atau beribadah haji.
Pada zaman dahulu, orang-orang Indonesia yang berangkat untuk beribadah haji masih menggunakan kendaraan kapal laut.
Sebelum sampai ke Mekkah, sang Sultan dikisahkan mampir ke sebuah kota pelabuhan. Inilah tempat yang menjadi persinggahan pertamanya, sebelum ia menunaikan ibadah haji sepenuhnya.
Sang sultan konon sangat terkesima dengan keindahan kota pelabuhan pertama yang ia singgahi tersebut.
Letak kota pelabuhan ini berada di tepi Laut Merah. Kota pelabuhan yang terlihat sangat indah itu dikenal dengan nama kota Rabigh.
TERKESIMA KELEZATAN HIDANGAN DAGING KAMBING
Sang Sultan tak hanya terkesima oleh keindahan suasana kota Rabigh saja. Ia pun dikisahkan amat terkesan dengan cita rasa hidangan khas kota tersebut, yang sempat ia cicipi di sana.
Ketika itu, ia sempat menyantap hidangan khas kota Rabigh yang terbuat dari bahan utama daging kambing.
Singkat cerita, saking terkesannya dengan kelezatan masakan tradisional khas kota Rabigh, sepulangnya dari Tanah Suci sang Sultan ingin kembali menikmati hidangan tersebut.
Ia kemudian memerintahkan juru masak istana untuk membuat dan menguji-coba resep masakan berbahan daging kambing, seperti yang pernah ia cicipi kelezatannya di kota Rabigh.
Sang juru masak pun berhasil menerjemahkan cita rasa masakan berbahan daging kambing, sebagaimana yang dijabarkan oleh sang Sultan.
Sultan pun sangat menyukai hasil masakan tersebut, meskipun menurutnya tidak 100 persen sama seperti yang pernah ia makan.
Sayangnya, sang Sultan mengaku tidak mengetahui dan tidak mengingat betul nama asli dari masakan khas kota Rabigh tersebut.
Akhirnya, sang Sultan berinisiatif menamai masakan tersebut dengan sebutan “rabeg”.
Ya, bisa jadi penyebutan kata “rabeg” ini lekat dengan nama kota Rabigh, namun dengan aksen atau pelafalan bahasa daerah Banten, kampung halaman Sultan Maulana.
POPULER SEBAGAI KULINER KHAS BANTEN
Nah, sejak saat itu hidangan khas yang aslinya berasal dari kawasan pelabuhan dekat Laut Merah itu pun menjadi sajian wajib yang selalu hadir di meja makan istana, bahkan secara turun temurun.
Sang juru masak istana dinyatakan telah mampu menerjemahkan cita rasa hidangan khas kota Rabigh yang berbahan dasar daging kambing itu.
Ia mengolah dan memasaknya menggunakan bumbu-bumbu asli tradisional Indonesia, yang lebih mudah didapat di area sekitar Banten.
Sekilas tampilan sajian rabeg mirip semur, namun dengan kuah yang lebih encer dengan warna yang gelap kecokelatan dan agak kemerahan.
Selain daging dan bagian iganya, rabeg juga biasa menggunakan bahan jeroan kambing, seperti usus, paru, serta hati kambing.
Seiring waktu, rabeg tak hanya menjadi hidangan istana saja. Rakyat biasa yang tinggal di sekitar istana pun mulai mencoba memasaknya dan menikmatinya.
Tak heran jika rabeg kemudian semakin populer di kalangan masyarakat kebanyakan yang tinggal di luar istana di wilayah Banten.
Namun, karena rabeg berawal sebagai hidangan istana, masyarakat sekitar tetap menjadikannya sebagai hidangan spesial yang tidak disajikan dan disantap setiap hari.
Berkat kelezatan dan popularitasnya yang kian meluas sejak masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin, di daerah Banten saat ini kita bisa dengan mudah menemukan rumah makan lokal yang menyajikan rabeg sebagai menu utama.
Di berbagai rumah makan lokal di kawasan Banten dan sekitarnya, rabeg biasa disajikan dengan sepiring nasi uduk atau nasi putih hangat dengan kondimen taburan bawang merah, irisan daun bawang, acar mentimun dan wortel, serta emping.
Sebagian besar warga Banten pun kerap menjadikan rabeg sebagai hidangan yang wajib ada di setiap momen spesial, seperti syukuran, akikahan, serta Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Nah, apakah Anda pernah mencicipi kelezatan hidangan khas Banten yang bernama rabeg? Jika belum, boleh coba resepnya di Telusur Dapur untuk disajikan di momen spesial!