
Saat Hari Raya Iduladha, stok daging terutama sapi dan kambing biasanya akan lebih melimpah. Terutama, jika kita menerima pembagian daging kurban.
Nah, untuk mengolah daging kurban yang baru dibagikan, baik sapi maupun kambing, tentu ada caranya.
Tujuannya, agar dagingnya setelah dimasak tidak alot dan bisa dinikmati dengan tekstur yang empuk sekaligus rasa yang lezat.
Berikut beberapa hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan saat mengolah daging segar.
YANG HARUS DILAKUKAN
1. Istirahatkan Daging Segar (Baru Disembelih)
Daging segar sebaiknya tidak langsung dimasak.
Diamkan dahulu minimal selama 4-6 jam (idealnya 24 jam, bisa disimpan di dalam kulkas). Tujuannya agar otot-otot daging menjadi lebih relaks dan menjadi lebih empuk usai dimasak.
2. Potong Daging Melawan Serat
Perhatikan serat daging lalu iris atau potong daging melintang atau berlawanan arah seratnya. Ini bertujuan untuk memutus jaringan otot dan membuat daging menjadi lebih cepat empuk saat dimasak.
3. Gunakan Bahan Pengempuk Alami
– Nanas
Parut nanas lalu balurkan ke permukaan daging dan diamkan sebentar saja, jangan lebih dari 15 menit karena bisa membuat daging hancur.
– Daun Pepaya
Bungkus daging dengan daun pepaya dan diamkan selama sekitar 30 menit.
– Air Jeruk Nipis atau Cuka
Marinasi daging dengan air perasan jeruk nipis atau cuka secukupnya, selama 15–30 menit.
4. Rebus Daging dengan Metode Dua Kali Air (Blanching)
Rebus daging sebentar hingga buih dan darahnya keluar, buang air rebusan pertama. Ganti dengan air baru untuk rebusan kedua atau rebusan utama jika kuah kaldunya akan dipakai, agar tidak berbau dan lebih sehat.
5. Masak dengan Teknik Perlahan (Slow Cooking)
Teknik memasak seperti “merebus lama”, memasak dengan panci presto, atau slow cooker bisa membantu membuat daging menjadi lebih empuk tanpa terlalu banyak usaha.
6. Gunakan Panci Presto (Jika Ada)
Panci presto sangat efektif digunakan untuk merebus bagian yang lebih keras pada daging, seperti sengkel atau iga.
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
1. Langsung Memasak Daging Segar
Daging segar yang baru disembelih bagian ototnya masih kaku (rigor mortis). Jika langsung dimasak hasil dagingnya akan sangat alot.
2. Memasak dengan Api Terlalu Kuat Sejak Awal
Penggunaan api besar bisa membuat bagian terluar daging lebih cepat matang, tetapi bagian dalamnya menjadi keras.
Disarankan untuk memulai memasak daging dengan api kecil dahulu lalu naikkan api perlahan, cukup di api sedang.
3. Mengaduk Daging Terlalu Sering
Terlalu sering mengaduk daging ketika dimasak bisa merusak teksturnya, apalagi saat dimasak di dalam kuah atau memasak rendang.
4. Menggunakan Daging Tanpa Menyesuaikan Jenis Masakannya
Misalnya, daging has dalam lebih cocok untuk sate, bukan untuk rendang. Sebaliknya, bagian daging yang berlemak seperti sandung lamur lebih cocok untuk dimasak semur atau gulai.
Nah, selamat memasak daging kurban menjadi sajian spesial Iduladha!